BROMO ADVANCE TRACK 2011
Bromo Advance Track (BAT) merupakan acara gowes di gunung Bromo yang di pandu oleh bp. Ricky Maliangky . Menggunakan basecamp hotel Sangdimur di Sukapura- Probolinggo yang sekaligus digunakan sebagai tempat penginapan. Peserta BAT kali berjumlah 26 biker, dan diikuti 3 biker Albatross ( Cholikul Anwar, Muan Fr, Heru Wardhana).
Menuju tempat start di cemoro Lawang- Bromo, peserta diloading menggunakan 2 pick up dan 2 mobil station. Sampai di Cemoro Lawang , setelah semua sepeda di ceck up ulang , diberi pengarahan oleh p. Ricky , tepat jam 6.15 WIB diberangkatkan dan peserta meluncur turun kearah padang pasir Bromo. Karena musim hujan ,padang pasir kali ini cukup nyaman untuk dilewati oleh sepeda. Panorama di padang pasir ini memang luar biasa, terasa di planet lain. Diiringi dengan kabut/ awan putih yang muncul justru menimbulkan sensasi yang luar biasa, terasa gowes diatas awan. Karena sensasinya ini maka lautan pasir bromo menjadi tempat favorit para fotografer, biker sepeda MTB maupun Trail dan juga turis asing atau lokal. Kesempatan ini juga dimanfaatkan peserta untuk bernarsis ria dengan mengabadikan dirinya dan alam sekitarnya sepuas-puasnya.
Dari track padang pasir , peserta melanjutkan perjalanan kearah Savana ( padang rumput) di sisi timur Gunung Bromo. Disini kita melewati padang rumput dan bukit-bukit yang tertutup oleh tanaman rumput dan jenis pakis kecil yang kalau dilihat persis seperti bukit yang ada di film anak2 Teletubies, makanya bukit tersebut akhirnya terkenal dengan nama bukit Teletubies. Luar biasa sejauh mata memandang yang tertampak padang savana dan bukit-bukit hijau yang menyegarkan mata. Disini juga banyak sekali para fotografer yang mengabadikan fenomena alam yang luar biasa tsb dengan menyewa jeep.
Dari track padang rumput kita melewati track tanjakan jalan beton termehek-mehek yang membikin biker termelet-melet dan TTB untuk menuju Jemplang. Karena hawa yang sejuk dan pemandangan yang indah , ternyata cukup cespleng sebagai obat pelepas lelah.
Tiba di Pos Jemplang pukul 09.00 WIB, yang juga digunakan sebagai pos 1 peserta bisa melepas lelah, isi ulang air minum, makan arem2 yang disediakan panitia dan juga bisa ngopi dan ngemi di warung yang berada di sekitar pos Jemplang.
Setelah melepas lelah, perjalan dilanjutkan mengambil track aspal yang sudah mulai rusak menuju arah Ranu Pane. Track aspal ini juga dominasi tanjakan yang juga cukup menguras tenaga. Mendekati Bantengan kita melewati jalan yang disisi kirinya langsung berhadapan dengan jurang kearah padang savanna & bukit Teletubies. Luar Biasa, itulah kata-kata yang keluar dari peserta. Pemandangan dari atas padang savanna dan bukit Teletubies bagaikan hamparan karpet nan hijau yang begitu indah , sungguh penciptaan Allah SWT yang bisa menghipnotis setiap orang yang melihatnya.
Setelah istirahat sejenak di Bantengan , kami melanjutkan perjalanan melewati single track berupa tanah berpasir, track ini juga dominasi tanjakan termehek-mehek yang cukup jauh & melewati hutan tropis yang masih alami . Track ini mengelilingi tebing diatas sisi timur gunung Bromo. Beberapa kali pada track ini kita dihadapkan track yang pada sebelah kirinya langsung berhadapan dengan jurang yang langsung menghadap kearah padang pasir Bromo, yang menimbulkan sensasi tersendiri dan timbul perasaan miris bila melihat kearah bawah. Diiringi dengan cuaca yang dingin dan hujan gerimis memaksa para biker harus menggunakan jas hujan. Karena track ini berupa tanah berpasir pada saat tanjakan , peserta harus banyak ider tempe karena licin bila digowes, tapi sangat nikmat sekali dikendarai bila menemui track turunan.
Setelah berjam-jam bersusah payah menempuh track ini akhirnya sampai juga di puncak B29, yang ditandai dengan patok oleh warga. Puncak ini sering disebut sebagai puncak kutukan , karena cukup berat untuk mencapainya dan mempunyai elevasi ketinggian 2700 mdpl . Kami mencapai puncak B29 pada pukul 13.00 WIB, dengan hawa yang cukup dingin dan tenaga terkuras terasa sekali kalau perut ternyata sudah protes minta diisi. Disini banyak biker meluapkan kegembiraannya dengan berfoto & bernarsis ria, sayang sekali karena mendung dan hujan gerimis, kita tidak bisa melihat gunung bromo yang posisinya terlihat nun jauh dibawah sana yang tertutup oleh kabut.
Dari puncak B29 kita bisa memilih track selanjutnya yaitu memilih trck turunan kekiri bisa langsung ke Senduro-Lumajang atau terus lurus mengambil track kearah Ledok Ombo. Ternyata kita diarahkan kearah Ledok ombo yang di track awalnya harus menanjak lagi, setelah melewati bebarapa tanjakan track selanjutnya melewati track turunan berupa tanah berpasir, disini para biker saling berpacu dan bergembira menikmati track turunan, terutama para raja turunan yang menggunakan sepeda AM double shock . Karena track pasir agak licin, tidak sedikit yang terpaksa jungkir balik dari sepedanya, beruntung tanahnya berpasir lunak sehingga biker tidak terluka waktu jatuh. Track ini melewati lahan pertanian bawang yang terhampar luas sejauh mata memandang.
Mendekati perkampungan Ledok ombo, kita berpindah track turunan jalan makadam , karena terlalu asyik menikmati jalan turun , tidak sedikit peserta yang kebablasen dari pos 2. Sehingga kami terpaksa termehek-mehek lagi untuk kembali ke pos 2 yang berada di kantor desa Ledok Ombo. Pukul 14.30 WIB kami tiba di kantor desa Ledok ombo, karena perut sudah lama protes, tanpa basa-basi kami langsung melahap makanan kotak yang sudah disediakan.
Setelah istirahat sejenak dan isi ulang air minum, kami melanjutkan perjalanan . Lagi2 karena dari desa Ledok ombo ini tracknya menurun akhirnya ada beberapa peserta kebablasen dan tersesat lagi karena mendahului yang punya rute p. Ricky. Karena ditunggu lama ndak kembali akhirnya terpaksa ditinggal dan kita melanjutkan perjalanan pulang ke Sukapura. Ternyata track kembali benar-benar menguras tenaga dan waktu karena harus melewati track yang bervariasi sekali. Setiap kali sehabis track turunan harus dihajar tanjakan termelet-melet , sehingga tak terasa hari sudah gelap.
Ada sebagian peserta karena sudah gelap terpaksa berhenti untuk menunggu di evakuasi, tetapi karena takut kemalaman dan kelamaan …. Jalan gelap yang naik turun tetap kami libas terus, dengan banyak bertanya kepada orang yang lewat . Akhirnya tepat pukul 18.30 WIB , kami sampai juga di hotel Sangdimur.
Benar-benar track yang panjang ( ± 75 km) nan melelahkan, tetapi pengalaman dan pemandangan yang kami nikmati seakan-akan menghapus segala keletihan, justru menjadi magnet dan candu yang membikin kami ketagihan untuk selalu datang ke Bromo. Bromo memang tiada duanya……………